Museum

Museum Ullen Sentalu, Belajar Sejarah, Sambil Bersenang-Senang

Museum Ullen Sentalu, apa yang ada dipikiranmu saat mendengar kata museum? gedung tua dengan koleksi-koleksi barang kuno dan berdebu mungkin? Atau tempat penyimpanan barang-barang yang tak terpakai peninggalan masa lampau?

Kesan museum memang tak jauh-jauh dari hal tersebut. Saat Kamu berkunjung ke Ullen Sentalu semua pandangan buruk tersebut akan berbeda dengan nyatanya. Sebuah museum seni dan budaya Jawa yang tersembunyi di tengah hijaunya alam Jogja tepatnya di kawasan Kaliurang, lereng Gunung Merapi.

Daftar Isi :

Sekilas Tentang Museum Ullen

Diprakarsai oleh Keluarga Haryono dibawah payung Yayasan Ulating Blencong merupakan salah satu museum bangunan swasta. Ullen Sentalu sendiri merupakan akronim dari kata Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku yang artinya Pelita Kehidupan Umat Manusia. Berbagai koleksi dan peninggalan budaya dan kehidupan bangsawan Jawa pada masa Kerajaan Mataram di simpan di museu ullen ini.

Museum dibangun dengan konsep yang sangat apik. Dari luar, Ullen Sentalu tampak megah dengan arsitektur perpaduan gothic Eropa abad pertengahan dan jawa. Berpadu dengan alam pegunungan, dihiasi dengan taman, diperindah dengan berbagai pahatan, serta lingkungan sekitar yang tenang semakin membuat damai saat menjejakan kaki disini.

Pengunjung tidak diperkenankan menjelajah ruang pameran museum sendiri ini menjadi pembeda dari museum-museum lainya. Pengunjung akan dibuat perkelompok yang nantinya akan dipandu oleh pemandu khusus yang akan menjelaskan sejarah mengenai benda dan karakter keraton Yogyakarta dan Solo sembari berpindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya secara kronologis. Untuk mendapat layanan ini, pengunjung tidak mengeluarkan biaya tambahan karena sudah masuk dalam tiket masuk di awal.

Setelah mengikuti tur kurang lebih selama 1 jam, wisatawan bisa menikmati aneka hidangan lezat di Restoran Beukenhof yang memiliki arsitektur gothic. Lobster Thermidor, Breaded Chicken Tender, dan Glazed Lamb Rack merupakan hidangan-hidangan yang direkomendasikan saat anda berlibur di museum ini. Hidangan yang lezat, tempat yang indah, serta alam yang asri pasti akan menjadikan sesi bersantap menjadi semakin berkesan.

Museum Ullen Sentalu mengajarkan sejarah kepada pengunjung tentang banyak hal mengenai sejarah Jawa. Karya seni batik yang memiliki makna dan arti yang sangat mendalam di tiap coraknya oleh leluhur pada jaman terdahulu bagaimana caranya. Selain kesenian batik, ada juga yang membahas berbagai macam sejarah tentang norma dan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya seperti pada Sejarah Museum Batik Yogyakarta. Pengunjung akan merasa seperti terserap ke masa Jawa kuno yang menarik karena manajemen Museum Ullen Sentalu mengatur tata letak koleksi dengan sangatlah baik.

Sembilan Ruang di Museum Ullen

museum-ullen-sentalu
Sumber : @wisatadiyogyakarta

1. Ruang Selamat Datang

Ruang selamat datang adalah ruang pertama atau ruang tamu yang digunakan untuk menyambut para pengunjung museum yang baru datang. Penjelaskan sejarah dan latar belakang berdirinya Museum Ullen Sentalu ini ini tertulis diatas banner yang disediakan oleh pihak pengelola. Di sini juga ada arca Dewi Sri atau Dewi Kesuburan dari Jawa yang cukup populer di kalangan wisatawan.

2. Ruang Seni Tari dan Gamelan

Setelah ruang selamat datang, pengunjung akan memasuki ruang seni tari. Ruang seni tari ini penuh dengan banyak lukisan bertema tarian jawa dan beberapa benda kerajaan yang diberi oleh Keraton Yogyakarta. Contohnya seperti perangkat gamelan yang diberi oleh pangeran Kesultanan Yogyakarta yang waktu itu jadi pengiring pertunjukkan wayang orang dan pagelaran seni tari di keraton. Setelah anda puas memasuki ruang seni tari anda akan digirin masuk Guwa Sela Giri. Salah satu sisi menarik dari Museum Ullen Sentalu yaitu Ruangan ini yang berada di bawah tanah.

3. Ruang Guwa Sela Giri

Tempat cukup menarik untuk wisatawan karena letak ruangan ini berada di bawah tanah. Dibangun dengan cara menyesuaikan kontur tanah di sekitarnya. Model bangunannya juga bergaya European Gothic yang lalu dikombinasikan dengan Sumur Gumuling Taman Sari dan Guwa Sela Giri. Bahan pembangunannya diambil dari Gunung Merapi. Beberapa jenis fine arts, dokumentasi beberapa tokoh penting dari empat keraton dari era Kerajaan Mataram ini terkoleksi di Guwa Sela Giri. Cara penyampaian informasi sejarah yang seperti ini terkesan lebih beas dan luwes. Ditambah lagi jika didukung nilai seni, budaya dan sejarah.

Baca Juga :  The Illusion Bogor: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

4. Ruang Syair (Balai Sekar Kedaton)

Syair-syair yang ditulis oleh para kerabat dan teman-teman GRAj Koes Sapariyam pada tahun 1939-1947 ditampilkan di tempat atau ruangan balai sekar kedaton ini. GRAj Koes Sapariyam yang kisah cintanya tak direstui orang tuanya ini konon katanya memiliki sebutan yang lebih terkenal yaitu Tineke. Dan para kerabat serta sahabatnya banyak mengirim surat penyemangat untuknya. Namun pada akhirnya, Putri Tineke ini melepas status ningratnya untuk mengejar cinta.

5. Royal Room Ratu Mas

Ruangan khusus yang dipersembahkan untuk permaisuri Sunan Paku Buwana X.

6. Ruang Batik Vorstendlanden

Ruangan ini memiliki banyak sekali sejarah tentang batik vorstendlanden dan memiliki banyak sekali koleksi tentang batik-batik jawa umumnya dan batik jogja khususnya.

7. Ruang Batik Pesisiran

Ruangan ini memiliki kesamaan dengan Ruang Batik Vorstendlanden yang juga menyimpan koleksi batik. Hanya saja perbedaanya terdapat pada batiknya saja.

8. Ruang Putri Dambaan

Admin

1 2Laman berikutnya
Baca juga konten kami di:
Komentar:
Array

Komentar menjadi tanggung jawab Anda sesuai UU ITE

Related Articles