Dapat Berakibat Fatal! Ini dia Kesalahan Berkendara yang Masih Banyak Dilakukan Orang

Dunia maya beberapa saat yang lalu diwarnai pro kontra mengenai larangan menyetir sambil mendengar musik atau merokok. Dikatakan, kedua aktivitas tadi bisa memecah konsentrasi saat sedang mengemudi sehinga bisa terjadi kesalahan berkendara yang mengakibatkan kecelakaan.
Terlepas dari pro kontra larangan tersebut, Anda harus tahu bahwa ada kesalahan-kesalahan saat berkendara yang sangat membahayakan dan perlu Anda hindari. Apa saja itu?
Daftar Isi :
1. Menyetir Sambil Menelpon
Saat sedang menyetir mobil ada beberapa aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus. Diantaranya adalah memegang kendali, memindahkan gigi, melakukan akselerasi, mengerem, bahkan memerhatikan lingkungan sekitar. Hal itu sudah cukup membuat Anda sibuk. Bila ditambah lagi dengan hal lain, tentu akan membutuhkan ekstra konsentrasi, atau malah konsentrasi Anda akan jadi terpecah.
Salah satu kesalahan berkendara yang rawan dilakukan ialah menyetir sambil mengobrol di telepon. Walaupun Anda menelpon dengan memakai handsfree, konsentrasi yang harusnya terfokus untuk menyetir akan jadi terdistraksi.
Tidak hanya menelpon, chatting dan juga melihat-lihat media sosial sambil berkendara juga sangatlah berbahaya. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak mengganggu kelancaran pengemudi lain, maka berhentilah melakukan kebiasaan ini.
2. Mendahului Mobil Lain Tanpa Perhitungan
Salah satu hal mendasar yang harus dipatuhi saat berkendara ialah berkendara pada satu jalur dengan tertib. Kedengarannya simpel dan mudah ya, tetapi kondisi jalanan yang macet kerap membuat banyak pengendara melakukan salip-menyalip mobil secara sembrono agar cepat sampai tujuan.
Hal ini bisa menaikkan potensi kecelakaan, apalagi bila menyalip ketika tengah berkendara dalam kecepatan tinggi.
Menyalip mobil lain tentu saja diperbolehkan, namun tentunya dengan tetap menaati peraturan. Contohnya, pengendara boleh mendahului mobil lain melalui jalur kanan atau apabila berada pada alur permukaan jalan bergambar garis putus-putus.
3. Gagal Masuk Antrean

Kerap kali antrean untuk masuk atau keluar tol tidak beraturan. Ada yang tadinya mengantre di jalur kanan tiba-tiba pindah ke kiri begitu pun sebaliknya. Bila Anda ingin nyempil ke dalam antrean namun terhenti di tengah jalan, ternyata hal ini dapat menimbulkan tabrakan dan juga kondisi lalu lintas menjadi runyam.
4. Menerobos Lampu Merah
Kecelakaan mobil ternyata lebih sering terjadi di daerah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Ternyata salah satu penyebabnya adalah kebiasaan pengendara yang tak sabaran saat menunggu lampu lalu lintas berubah hijau.
Walaupun jalanan dalam kedaan kosong, jangan pernah sekali pun melakukan hal ini! Anda tentunya tidak tahu bila tiba-tiba ada motor atau mobil lain yang melaju dengan cepat dari arah sebaliknya. Tabrakan yang disebabkan hal ini kerap kali terjadi dan risiko yang ditimbulkan bisa sampai meninggal dunia.
5. Tidak Mengontrol Rem
Saat berkendara di jalanan menurun yang curam, banyak pengendara mobil yang melakukan pengereman secara berlebihan. Daripada nantinya mobil melaju terlalu kencang dan membuat penumpang mobil jadi ketakutan.
Sebenarnya, melakukan tindakan tadi ternyata tidak baik untuk sistem kendaraan dan juga membuat rem cepat aus. Jika hal itu terus-terusan dilakukan, sistem rem mobil bisa hangus/panas.
Oleh sebab itu ketika Anda dihadapkan pada medan jalan demikian, kontrollah kecepatan dengan bantuan pada transmisi mobil. tindakan semacam ini sering disebut dengan engine braking, yaitu menggunakan tekanan terhadap mesin supaya laju kendaraan melambat.
Jika mobil yang Anda kendarai mempunyai transmisi manual, turunkanlah gigi ke nomor yang lebih rendah. Misalnya dari gigi empat ke tiga atau dua. Bila mobil bertipe otomatis, pindahkanlah transmisi dari D4 ke D3.
Fakta Tentang Kesalahan Berkendara & Risiko Celaka
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) Amerika Serikat mengatakan bahwa rata-rata seseorang hanya dapat fokus pada empat objek saja dalam satu waktu.
Komentar:
Komentar menjadi tanggung jawab Anda sesuai UU ITE