Candi

Candi Mendut -Sejarah & Arsitektur Peninggalan Bercorak Buddha

Candi Mendut – Sebagai negara yang memiliki berbagai unsur sejarah yang menawan, membuat Indonesia memiliki berbagai macam bangunan masa lalu dari berbagai peninggalan kerajaan yang berdiri beberapa ratus tahun silam. Bangunan ini menjadi saksi bisu keberagaman budaya yang berpengaruh dari kebiasaan dan kepercayaan masa lalu.

Candi adalah bentuk peninggalan yang sampai saat ini masih berdiri kokoh walaupun, pernah mengalami berbagai macam renovasi. Cerita di balik di bangunnya candi tersebut merupakan salah satu hal menarik dari wisata candi. Didaerah Magelang Jawa Tengah ini terdapat salah satunya yaitu candi mendut.

Daftar Isi :

Sekilas Tentang Candi Barong

Dilihat dari stuktur candinya sendiri merupakan candi kecil yang terdiri dari satu bangunan saja. berbeda dengan Candi Borobudur, candi prambanan atau candi plaosan yang menarik hati dengan ciri khas mereka yang megah dan menawan hati. Tetapi jangan berburuk sangka terlebih dahulu tentang daya tarik candi mendut ini.

Lantaran, kawasan ini ternyata mempunyai peranan yang sangat penting bagi umat Buddha. Memang, tempat ini belum memiliki nama dikalangan sobat native. Tetapi, perlu diketahui bahwa Candi mendut usianya lebih tua dibandingkan dengan candi bororbudur.

Baca Juga :  Candi Barong - Kemegahan di Tengah Perbukitan Prambanan, Yogyakarta

Mengunjungi kawasan ini memang wajib mengetahui momen yang tepat. Karena, akan sangat bermakna bila sobat native mengunjungi waktu upacara waisak. Awal mula perayaan upacara waisak ini menjadi suguhan untuk pengunjung. Sebelum diakhir di candi Borobudur. Dalam perayaan waisak ada berbagai macam rangkaian yang harus dilaksanakan. Dimana, rangkaian ini di sebut juga sebagi tri suci waisak.

Tri yang pertama adalah mengenang kelahiran pangeran siddharta di taman lumbirni pada tahun 623 sebelum masehi. Kemudian, yang kedua saat sang pangeran di angkat menjadi Buddha di Bodhgaya pada usia 35 tahu. Dan yang terakhir adalah meninggalnya Buddha Gautama di kusinara.

Legenda Candi Mendut

candi-mendut
Sumber : @djarotfajar

Bukan Indonesia namanya bila sebuah tempat bersejarah tidak mengenal sebuah legenda atau cerita rakyat. Layaknya kisah roro mendut yang memjadikan tempat bersejarah candi mendut. Seorang perempuan dari sebuah dusun yang mendapatkan nasib kurang bagus lantaran mempunyai wajah cantik jelita.

Roro mendut awalnya dijadikan selir oleh Adipati Pragola seorang penguasa di kerajaan pati. Kemudian, kerajaan mataram melalui sultan agung menyerang kerajaan pati dan hancurlah kerajaan tersebut. Setelah itu roro mendut tersebut dibawa sultan agung ke mataram.

Awalnya roro mendut ingin dipersunting oleh Tumenggung Wiroguno. Roro mendut pun tak mau dan meminta agar bisa bekerja untuk menebus dirinya dari wiroguno karena beliau tumenggung sudah tua. Nah, cara mencari uangnya dengan menjual rokok yang telah ia hisap. Karena kecantikannya inilah, banyak lelaki yang rela membeli rokok yang telah dihisap oleh roro mendut.

Roro mendut pun menemukan seorang lelaki yang mencintainya dan begitu pula dengan dirinya dengan berjalanya waktu. Tetapi, hubungan asmara tersebut di ketahui oleh tumenggung wiroguno. Akhirnya, mereka pun di bunuh dan konon katanya mayatnya di jadikan sebuah candi yang saat ini bernama candi mendut.

Baca Juga :  Candi Ratu Boko - Kemegahan di Bukit Penuh Kedamaian

Entah benar ataukah tidak dengan cerita ini, karena namanya legenda adalah cerita turun-temurun dari kakek jaman dahulu hingga cucu jaman now. Cerita itulah yang di percayai masyarakat sekitar tentang legenda candi mendut yang tersembunyi.

Sejarah Candi Mendut

Baiklah setelah mengetahui cerita legeda yang ada di sini, waktunya Pengunjung untuk mengetahui bagaimana sejarah lengkap candi ini.  Dimana, kata mendut diambil dari kata dari nama venu, vana, mandira. Candi yang berada di tengah hutan bambu adalah arti dari nama tersebut.

Menurut buku dari seorang sejarawan terkenal bernama, J.G de casparis, objek wisata ini di bangun pada dinasti syailendra pada tahun 824 M berdasarkan sumber dari prasasti karang tengah. Di dalam prasasti tersebut menyebutkan bahwa, raja indra sedang membangun tempat suci bernama wenuwana yang artinya hutan bambu.

Candi ini berhasil ditemukan kembali pada tahun 1836. Akan tetapi untuk bagian atap dari candi ini sudah hilang atau tidak ketemu. Kemudian, pemerintahan hindia belanda melakukan pemugaran dan renovasi yang diadakan pada 1897 dan 1904. Rekonstruksi kembali di lakukan pada tahap ke dua oleh van erp.

Baca Juga :  Candi Ijo | Foto, Lokasi, Rute, Harga Tiket & Fasilitas
Admin

1 2Laman berikutnya
Baca juga konten kami di:
Komentar:
Array

Komentar menjadi tanggung jawab Anda sesuai UU ITE

Related Articles